Menjadi Keluarga Idul Fitri

91

Lampung (PN) – Oleh: Dr. Hasbullah

Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Hari Raya Idul Fitri, sebuah momen yang begitu dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga simbol kebersamaan dan persatuan bagi keluarga. Selain sebagai momen untuk merayakan kesucian dan kemenangan setelah menjalani bulan Ramadan. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Idul Fitri memberikan kesempatan langka bagi setiap keluarga untuk menguatkan ikatan emosional, mempererat hubungan, dan merayakan kebersamaan dengan cara yang unik dan berkesan.

Berbicara merayakan Idul Fitri dari perspektif keluarga, dalam hal ini menjadi Keluarga Idul Fitri adalah lebih dari sekadar berkumpul dan merayakan bersama. Ia adalah tentang membangun fondasi hubungan yang kokoh, yang diperkuat dan juga indah karena menampilkan sikap saling menghormati, menghargai, pengertian, cinta dan kasih sayang antaranggota keluarga bahkan dengan orang yang tidak dikenal. Sehingga hari-hari yang di rasakan adalah kebahagiaan, kedamaian, ketenangan dan senyum bertebaran atas dasar rindu serta kebaikan.

Pada dasarnya, menjadi keluarga Idul Fitri adalah tentang ungkapan rasa syukur dan juga tafakur atas kemenangan spiritual setelah menjalani berbagai ibadah pada bulan Ramadan dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengorbanan, kekeluargaan dan ketekunan. Akan tetap menjadi keluarga Idul Fitri itu lebih dari hal tersebut, ini adalah tentang saling berbagi kebahagiaan, saling menguatkan ketaatan, meneguhkan hubungan sebagai seorang hamba, dan mempererat tali cinta kasih di antara anggota keluarga.

 

Menjadi keluarga Idul Fitri, harus mampu menciptakan keluarga yang penuh berkah, kebahagiaan dan kedamaian. Sehingga sebagai keluarga, harus ada hal-hal yang dilakukan selama perayaan Idul Fitri. Pertama. Membangun Keterbukaan dan Komunikasi. Dalam aktifitas keluarga, keterbukaan adalah kunci untuk menciptakan interaksi keluarga yang sehat, baik itu di dalam maupun di luar rumah. Sehingga setiap individu bagian dari keluarga dalam momen Idul Fitri harus mampu berusaha untuk membuka diri dari satu dengan yang lainnya, berbagi cerita yang berkesan dan memberi pesan, menyampaikan komitmen atas manas depan yaitu bicara harapan dan cita-cita. Sehingga dengan komunikasi yang jujur dan terbuka akan menjadikan hubungan keluarga saling kuat satu sama lainnya.

Kedua, Menghargai Perbedaan. Sebagai keluarga Idul Fitri, harus menyadari bahwa setiap keluarga memiliki anggota dengan kepribadian, karakteristik dan memiliki keunikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk menghargai perbedaan dan melihat perbedaan tersebut sebagai kekayaan dan menjadi sumber nilai kehidupan. Menjadi keluarga Idul Fitri, harus mampu menciptakan tempat untuk menerima, menghormati, menghargai segala bentuk perbedaan baik itu pendapat, kebiasaan, dan cara bicara.

Ketiga, Meningkatkan Soliditas dan Solidaritas. Menjadi keluarga Idul Fitri, mestinya mampu menjadikan Idul Fitri merupakan momen untuk meningkatkan soliditas, solidaritas dan tolong-menolong di antara anggota keluarga semua dijalankan atas dasar sabar dan ikhlas. Sebagi keluarga Idul Fitri sudah semestinya merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan yang memperkuat rasa ukhuwah keluarga. Keempat, Mempelajari Nilai-Nilai Kebersamaan. Sebagai keuarga, harus juga terus belajar dalam hal apapun termasuk dalam hal ini adalah Idul Fitri. Di balik riuh gemuruhnya perayaan Idul Fitri jangan lupa bahwa ada pembeljaran tentang nilai-nilai kebersamaan. Sehingga menjagi bagian keluarga sudah selayaknya senantiasa merenungkan tentang pentingnya utnuk salinag membantu, bekerjasama, komitem dan juga setia dalam menciptakan keluarga yang tenang dalam bingkai cinta dan kasih sayang.

Kelima, Menjaga Tradisi. Sebagai keluarga Idul Fitri, juga harus diperhatikan tradisi dari keluarga yang sudah seriang dilakukan. Hal itu harus dijaga, dirawat dan dilerstarikan sebagai kekayaan budaya agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya. Tradisi makan bersama, saling silahturahmi, memuliakan tamu dengan berbagai bentuk sajian, menggunakan pakaian yang terbaik maupun kegiatan lainnya yang melekat dengan perayaan Idul Fitri. Hal ini dilakukan agar terjadi keseimbangan dengan lingkungan serta meneguhkan persatuan dan kesatuan

Akhirnya, menjadi keluarga Idul Fitri bukan hanya sekadar berkumpul dan merayakan bersama, tetapi juga tentang membangun fondasi hubungan yang kokoh, menghargai perbedaan, meningkatkan solidaritas, mempelajari nilai-nilai kebersamaan, dan menjaga tradisi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, setiap keluarga dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian, serta memperkokoh ikatan yang menghubungkan satu sama lain dalam sebuah keluarga yang harmonis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini