(Painews.id) Agam — Bapak Bupati Agam Dr. Indra Catri Dt Maleko Nan Putiah ungkapkan rasa duka sangat mendalam atas meninggalnya satu lagi warga “Urang Agam” yang berdomisili di Padang, Sy (60), Rabu (29/04/20) yang dikuburkan di kampung halamannya di Lasi Tuo Kecamatan Canduang sesuai dengan protokol covid19.
Sementara sampai saat ini, di Kabupaten Agam belum ada penduduk yang terdampak positiv covid-19, namun sudah 3 orang Agam meninggal dan dinyatakan positif terpapar covid19 yang berdomisili di luar daerah Kabupaten Agam seperti di Bukittinggi, Pariaman dan Padang.
Disamping rasa duka itu, Dr Indra Catri Dt Maleko Nan putiah mengaku merasa sedih dan terharu dan memberikan penghargaan tinggi kepada masyarakat Kabupaten Agam yang menerapkan prinsip menurut pepatah urang minang “sasabak, sasadiah “ dalam menghadapi musibah, terutama menghadapi pandemic covid-19.
Hal itu dinyatakan bupati Agam Dr.Indra Catri, menanggapi pertanyaan wartawan terkait dengan meninggalnya satu lagi warga Kabupaten Agam yang berdomisili di luar daerah yang dinyatakan positif terpapar virus corona dan dikuburkan dengan baik tanpa kendala, bahkan dibantu masyarakat setempat.
Dalam menyampaikan ditengah rasa duka beliau justru muncul kebanggaan dan haru atas sikap masyarakat kabupaten Agam, yang tidak mempermasalahkan bahkan tidak ada penolakan dalam prosesi penguburan jenazah warga Agam yang berdomosili di luar Agam itu, ini yang membuat saya terharu dan bangga,” ungkap beliau
Tidak terjadi seperti di banyak tempat yg terjadi polemik bahkan penolakan terhadap jenazah covid19 dengan berbagai argument, namun di Agam tidak seperti itu.
Pasalnya, salah satu prinsip emergency dalam tatanan kehidupan beradat beragama sangat dipahami dan dipraktekkan oleh masyarakat Agam yaitu “ Maik Tabujua Tangah Rumah “, segera diselenggarakan secepatnya, sehingga menutup ruang untuk berpolemik tentang dimana mayat tersebut akan dikuburkan.
“ Begitu juga dengan jenazahnya Sy (alm), dengan kesepakatan dan pemahaman yang sama, isteri, anak dan kaumnya memutuskan bahwa almarhum dikuburkan di kampung halamannya di Lasi Mudo, “ ulas Indra Catri.
Dengan demikian tambahnya, sudah 3 Rang Agam yang tinggal di perantauan meninggal positiv Covid 19 dikuburkan di kampung halaman masing masing, sebelumnya di Sungai Pua, di Lubukbasung dan di Lasi Mudo.
Bupati Agam tetap menghimbau masyarakat agar selalu kompak dalam menghadang laju perkembangan covid19, diawali dari diri sendiri, keluarga dan “rang bakuliliang”, jaga hidup bersih, jaga jarak, dan pakai masker dan ikuti protokol kesehatan ( Bj.Rahmat).