(Painews.id) Agam — Dua Mei… Apa yang bisa kita ambil hikmahnya… ?
Pasalnya, pada tanggal tersebut lahir seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang memberikan sumbangsih besar pada keseteraan pendidikan masyarakat, ialah Ki Hadjar Dewantara.
Untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional, biasanya diadakan berbagai macam acara, biasanya diadakan upacara untuk menyampaikan pesan-pesan literasi.
Namun di tahun ini, Hari Pendidikan Nasional di tengah wabah virus Corona ( Covid-19 )bakal dirayakan secara berbeda.
Drs. Isra. M.Pd menyatakan Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan bangsa memiliki peran penting dalam memajukan pendidikan bangsa.
“Perjuangan ini bersifat sustainable, dari satu tongkat estafet antar generasi harus selalu ada inovasi dalam menghadirkan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan menganut sistem yang sesuai dengan perkembangan industry dimana penggunaan teknologi sebagai pendamping kegiatan tatap muka bermakna sebagai bentuk eksplorasi sistem pengajaran serta pertemuan tatap muka yang berfungsi untuk menumbuhkan jiwa dan kepekaan sosial bagi siswa . Sebut ” Isra ”
Jadi sesuai tema Hardiknas tahun ini, “Belajar dari Covid 19″, hendaknya Hardiknas Tahun 2020 ini memiliki hikmah yg sangat besar, baik bagi orang tua maupun bagi guru dan kepala sekolah.
Teruntuk orang tua murid yang budiman…
Pertama, bagi orang tua melalui peringatan hardiknas tahun ini dapat dijadikan momentum untuk mengevaluasi diri bahwa tugas mendidik dan mengajar itu tidak mudah. mungkin setiap orang tua hanya menghadapi 2 atau paling banyak 4 orang anak saja di rumah, sudah kewalahan. Bayangkan seorang guru selama ini mengajar SD, mendidik siswa SD 28 orang sekaligus dalam tiap lokal atau guru SMP menghadapi 32 siswa. Betapa berat nya tugas yang diemban guru, tetapi mereka tidak pernah mengeluh. Dengan tekun dan sabar selalu guru berupaya agar siswa nya berhasil dengan sukses dalam belajar.
Bagi guru guru ku, Yang kucintai…
Bagi pihak guru momentum Hardiknas tahun ini dapat dijadikan ajang introfeksi diri. Karena sosial distancing dan phsichal distancing, guru dan siswa harus dirumah saja. Bagi guru yg memiliki kompetensi yg mumpuni dan menguasai IT, tentu tidak ada masalah. Mereka dengan kreativitas dan inovasi masing masing bisa melaksanakan belajar mengajar dengan moda Daring. Tetapi guru yg gaptek, pasti merasa sudah kewalahan proses PBM dilaksanakan dengan Daring. Untuk itu guru perlu belajar banyak dari adanya wabah covid-19 ini. Perlu ditingkatkan. Kemampuan IT masing-masing guru. ” Jelas Isra”
Saat ini kita sedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia,” kata Kadisdik Agam
“Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya,” lanjutnya.
Situasi pandemi seperti sekarang ini justru membuka wawasan dan pengalaman baru bagi guru, murid, maupun orang tua. Proses pembelajaran bisa dilakukan di mana saja, tidak harus berada di dalam kelas atau sekolah karena metode dan perangkat yang digunakan bisa diterapkan melalui online atau daring berkat kecanggihan teknologi informasi.
“Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja,” sebut Isra ”
Diperlukan kolaborasi yang bijak antara guru, peserta didik, serta orang tua murid untuk menumbuhkan sistem pendidikan yang efektif dan bermanfaat. “Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi,” lanjut Kadis
Drs. Isra. M. Pd menambahkan, orangtua murid akan turut merasakan peran guru dalam membimbing anak didiknya, dan hal tersebut dapat menimbulkan empati kepada profesi guru yang selama ini mungkin belum tersampaikan dengan baik.
“Timbulnya empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu,” papar Isra.
Situasi ini hendaknya justru dimaksimalkan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan mempelajari hal-hal yang baru, termasuk dalam menggunakan perangkat hasil teknologi, dengan memperbanyak eksperimen dan inovasi.
Selain itu, kondisi sulit seperti ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar-anggota keluarga, serta menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, meskipun tidak harus keluar dari rumah, dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada.
“Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19,” seru pak kadis
“Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini,”
Oleh sebab itu saya berharap agar guru semakin meningkatkan kemampuan profesionalnya dan orang tua agar semakin sadar akan tugas berat seorang guru tersebut. ( Bj.Rahmat )