(Painews.Id) Pesisir Barat-Pembangunan lapen di pemangku kayu agung pekon (desa) sumber agung kecamatan ambur pesisir barat di duga asal asalan. Pada tahun 2019 pemangku kayu agung pekon (desa) sumber agung, telah melaksanakan pekerjaan pengerasan jalan aspal lapen dengan sumber dana anggaran. dana desa (DD) sepanjang seribu lima puluh meter (1.050) lebar 2,5 meter, dengan besar biaya Rp.261.361.200. yang berada di pemangku kayu agung
Menurut aturan yang sesuai dengan spek/RAB. pembangunan lapen yang seharusnya pengerasan jalan aspal lapen menggunakan matrial batu seplit ukuran 5×3. 3×2. 2×1. dan di siram dengan abu batu sesuai dengan juklak juknis (RAB) yang sudah di tentuk.
Namun sangat di sayangkan dengan adanya pekerjaan tersebut masyarakat pemangku kayu agung pekon (desa) sumber agung merasa kecewa . di duga pekerjaan pengerasan jalan aspal lapen tidak sesuai dengan spek/RAB, karna sangat terlihat pembangunan tersebut di duga menggunakan batu seplit ukuran 3×4 dan 2×3 dan di siram dengan sirtu saja, sehingga terlihat asal asalan.
Salah satu warga yang enggan di sebutkan identitasnya mengatakan kepada wartawan. Mengenai pembangunan jalan lapen yang sudah dikerjakan oleh desa dan team pelaksana kerja (TPK). terus terang kami selaku masyarakat pemangku kayu agung pekon (desa) sumber agung sangat kecewa karna pekerjaan di duga asal asalan,”Tentunya kami sebagai masyarakat memohon kepada inspektorat dan dinas terkait untuk meninjau dan menindak lanjuti pekerjaan yang di duga asal asalan,”ujar warga.
Hermansyah S.kom. selaku PJ peratin (kades) Saat di konfirmasi via phonsel 26/01. menjelaskan pada tahun 2019 lalu. pemangku kayu agung pekon (desa) sumber agung telah membangunan jalan aspal lapen sepanjang 1050 centi meter lebar 2,5 centi meter dan tebal 4.senti meter. dengan dana anggaran dana desa (DD) sebesar Rp261.361.200.dan menggunakan matrial batu seplit ukuran 3×4. 2×3. dan aspal sebanya 49 drum. artinya kita selalu berusaha untuk kebaikan pekon (desa) kita.
Sebelumnya saya meminta kepada pihak monitoring seperti inspektorat irban dan pihak kecamatan team pendamping desa. agar memantau menyampaikan apa kekurangan tentang pembangunan desa sumber agung bahwasanya saya tidak pernah merasa benar tapi hasil pantauan pihak terkait seprti inspektorat irban mengatakan itu mantap,”kilahnya.
Masih di jelaskan oleh Hermansyah S.kom. coba kita bandingkan dengan pembangunan di pekon (desa) suka negri bengkunat itu hanya selisih polume lima puluh meter . sementara itu menghabiskan dana anggaran lebih dari Rp400.juta,”jelasnya. (Asep/Tim)