Painews
Kota Metro

Jeritan Warga Metro di Tengah Bantuan Terdampak Covid-19

(Painews.id)Metro- Puluhan warga RW 09 RT 37 Kelurahan Hadimulyo Barat Kecamatan Metro Pusat Kota Metro protes terhadap Pamong atau Ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) setempat.

Mereka (warga) kecewa karena tidak tercantum penerima bantuan sosial dalam program bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan kedepan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (RI) dan Bantuan Keluarga Harapan (PKH) serta bantuan pangan non tunai (BPNT).

Bantuan untuk warga terdampak covid-19 yang merupakan program prioritas pemerintah pusat untuk masyarakat dituding mereka (warga) pilah- pilih. Padahal, warga mengaku telah mengusulkan sebelumnya dengan harapan bantuan tersebut diperoleh. Namun, setelah bantuan mulai disalurkan melalui Kantor Pos dan di tunggu- tunggu tidak ada nama- nama kami yang tercantum.

“Pak RT itu bagaimana. Kenapa kami tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Apakah kami tidak diusulkan. Kan segala persyaratan sudah kami berikan. Jadi Pamong jangan pilah pilih.

Kami sangat kecewa. Karena buat kami bantuan tersebut sangat berarti. Kami ini sudah tua, “ujar Hasanudin (55) warga setempat yang merupakan pensiunan juru parkir Metro.

Kekecewaan juga dirasakan oleh Tondon yang kesehariannya bekerja sebagai kuli dipasar. Kekesalan juga disampaikan oleh Ijun pekerja kuli bangunan. Dan masih banyak lagi warga yang bekerja sebagai tukang becak, pengasuh anak. Bahkan, puluhan warga di RT 37 sangat kecewa yang hampir rata- rata bekerja sebagai buruh dengan penghasilan rendah.

Terlebih lagi, dampak copid-19 yang membuat penghasilan mereka menurun draktis, bahkan hingga dirumah saja karena hingga hilangnya pekerjaan.

Sudah sekian hari, warga yang tidak tercantum sebagai penerima bantuan masih juga saling melempar kekesalan. Bahkan saling terus menyalahkan.

Mereka terlihat tidak terima karena menurut mereka kami semua disini, khususnya di RW 9 RT 37 layak mendapat bantuan tersebut.

Saya sendiri yang berdomisili di RW 09 pula merasakan apa yang menjadi kekecewaan mereka. Wajar saja, nyata mereka layak sebagai penerima bantuan dari pemerintah.

Kegaduhan mereka hingga saat ini masih terasa. Karena mereka (warga) menunggu jawaban bahkan belas kasih dari pemerintah setempat. Karena menurut mereka bantuan tersebut sangat berharga di situasi saat ini.

Menyimak terkait hal tersebut, dan laporan warga saya tertarik untuk mencari tahu dan turut sekali ingin membantu karena harapan untuk mendapat bantuan dari pemerintah mudah mudahan dapat terwujud untuk warga yang benar benar layak mendapatkannya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Metro yang rencananya secara bertahap dimulai pada besok (Kamis) akan menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat setempat sebesar Rp400 ribu untuk tiga bulan kedepan. Bantuan yang bersumber dari APBD setempat dengan anggaran sebesar Rp4,4 Milyar untuk 3400 KK mudah mudahan dapat tersalurkan tepat sasaran.

Saat bertemu Ketua RT 37, Zen dikediamanya untuk menyampaikan kekecewaan warga karena tidak tercantum sebagai penerima bantuan, pihaknya pun langsung sama mengadukan kekesalanya. Karena, ia juga bingung dalam menyalurkan bantuan yang hanya mendapat kuota sebanyak 8 KK. Sedangkan warganya sebanyak 117 KK.

“Saya sudah jelaskan kepada warga yang belum mendapat bantuan. Namun mereka terus memaki- maki.

Dan mengeluarkan suara tinggi. Mungkin karena mereka kecewa karena usulannya tidak terakomodir,” ujar Zen didampingi istrinya, Rabu (13/5) sore.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya telah mengusulkan semua warga RT37 kekelurahan setempat untuk ditindaklanjuti ke Dinas Sosial agar warganya dapat terakomodir sebagai penerima bantuan dari pemerintah kota Metro.

“Sudah saya usulkan. Saya berharap pemerintah dapat mengakomodir warganya sehingga kami tidak menjadi tudingan negatif. Mereka layak mendapat bantuan sesuai dengan kriteria persyaratan yang ada. Kami berharap agar Dinas Sosial dan pihak kelurahan dapat mengkroscek kelapangan sehingga dapat mengetahui situasi dimasyarakat, “keluhnya.

Terpantau, jumlah warga RT 37 sebanyak 117 KK yang mayoritas pekerja sebagai buruh. Seperti tukang becak, kuli bangunan, kuli pasar, pembantu rumah tangga,
dan lainnya. Mudah- mudahan saja bantuan tersebut tepat sasaran sesuai dengan harapan pemerintah. Sebagai saran untuk Dinas Sosial sebagai pengelola bansos tidak melulu menunggu data diatas meja. Alangkah baiknya untuk turun juga ke tengah warga sebagai abdi masyarakat. Itu segentir kecil keluhan warga, tidak menutup kemungkin persoalan lain terjadi di wilayah sekitaran Metro.
(Fadil)

Related posts

Pj Sekda Pemkot Metro Misnan Ditunjuk jadi Juru Bicara Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Oleh Walikota Pairin

Tobi

Peduli Melawan Covid-19, DPD I Lampung dan DPD II Golkar Kota Metro Salurkan Bantuan APD Ke Pemkot Metro

Tobi

Pemkot Metro Menargetkan Dalam Waktu Sepekan Keluar Dari Status Zona Merah

Tobi
Share via