(Painews.id) Jakarta — MTR Jakarta Sediakan Fasilitas Pemurnian Air Siap Minum Gratis untuk Masyarakat
Terinsipirasi sedeqah Rumah, sumur waqaf Khalifah Utsman bin Affan yang masih berfungsi selama 14 abad.
Melalui inisiatif social ini, MTR ingin ikut meringankan beban hidup masyarakat dengan berkurangnya alokasi belanja air minumAir minum adalah kebutuhan vital manusia, semestinya tidak dikomersialkan
Jakarta, 3 Juli 2020. Air minum dalam kemasan kini telah menjadi kebutuhan pokok rumah tangga, Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilansir 2018 memperlihatkan hampir separuh (42,8%) dari total populasi rumah tangga kini menggunakan air minum kemasan untuk kebutuhan sehari-hari.
Jumlah ini meningkat drastis dari data tahun 2005, yang jumlahnya hanya 4,1% dari total keseluruhan konsumsi rumah tangga.
Angka itu menjadikan konsumsi air kemasan menjadi yang tertinggi dibanding 11 pilihan lain. Padahal, pada 2005, pengguna air kemasan hanya menempati posisi lima, di bawah mata air, sumur pompa, ledeng, hingga sumur terlindung.
Ini berarti, konsumsi air kemasan telah menjadi salah satu komponen penting dalam anggaran rumah tangga sehari-hari. Katakanlah kebutuhan rumah tangga per keluarga rata-rata 15 galon setiap bulan, dengan rata-rata harga air kemasan Rp 15 ribu/gallon, maka sedikitnya Rp 225 ribu harus disediakan untuk keperluan air minum keluarga.
Di tengah kondisi pandemic covid seperti ini, Rp 225 ribu adalah angka pengeluaran yang tidak kecil. Apalagi bagi keluarga yang sumber nafkahnya terdampak pandemic corona selama 4 bulan terakhir.
Sementara karena alasan tertentu, seperti masalah kesehatan dan lain-lain, kebutuhan air minum kemasan bisa saja tidak dapat diganti dengan sumber air yang lain seperti air dari pompa atau ledeng.
Berangkat dari masalah tersebut, komunitas Masyarakat Tanpa Riba (MTR) Jakarta Timur, berinisiatif mendirikan fasilitas pemurnian air siap minum yang disediakan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Melalui inisiatif sosial ini, MTR ingin ikut meringankan beban hidup masyarakat dengan berkurangnya alokasi belanja air minum.
Depot sedeqah air minum MTR tersebut disediakan di Jl. Rawamangun Muka Selatan. Kapasitas depot bisa memurnikan air 1000 gallon setiap harinya. Masyarakat sekitar yang membutuhkan dipersilakan datang ke depot dengan membawa gallon kosong.
Kendati gratis, masyarakat tidak perlu khawatir masalah keamanan dan kelayakan konsumsinya. Air dari Sedeqah Air Minum MTR ini telah lolos uji analisis fisika, kimia, dan mikrobiologi yang dilakukan Lembaga sertifikasi Sucofindo dari tanggal 9 -19 Juni 2020 kemarin.
Haerul Ihwan, Koordinator Wilayah MTR Jakarta Timur yang menjadi inisiator kegiatan itu menjelaskan bahwa aksi sosial mereka terinspirasi keberadaan Raumah, sumur waqaf milik khalifah Ustman bin Affan, salah satu sahabat Rasul Muhammad SAW yang digratiskan untuk masyarakat. Sumur itu beliau beli dari seorang Yahudi, yang sebelumnya memanfaatkan airnya sebagai obyek komersial (diperjualbelikan).
Setelah dibeli oleh sahabat Ustman bin Affan dan airnya diwaqafkan untuk keperluan masyarakat, sumur yang terletak di kota Madinah itu, ternyata tak berhenti mengalir meski telah berusia 1.400 tahun. Seorang peneliti dari pejabat pengembangan Madinah, Abdullah Kaber, mengatakan kepada Saudi Press Agency bahwa sumur tersebut merupakan satu-satunya sumur zaman Nabi Muhammad yang masih mengalir hingga sekarang.
“Tak terbayang, berapa banyak pahala sedeqah sahabat Ustman melalui sumur yang sudah dimanfaatkan masyarakat umum selama 14 abad ini. Mengapa kita tidak mencontohnya?” ujar Haerul di sela-sela peresmian pembukaan depot pemurnian air minum gratis tersebut.
Pembukaan depot ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh keummatan seperti Ustad Khalid Bassalamah dan Ustad Babeh Haikal Hassan, Anggota DPR Bpk. Mardani Ali Sera (PKS) dan Bpk. Santoso (Demokrat) dan dihadiri juga oleh Bapak Walikota Jakarta Timur dan jajarannya, hadir juga Tokoh Pemuda Bpk. Mohamad Aly Shobat.
Sebagai kebutuhan pokok manusia, menurut Haerul, air minum semestinya tidak menjadi obyek komersial karena dalam hukum agama, praktik jual beli air minum juga tidak diperbolehkan.
“Karena itu, melalui aksi sosial ini kami ingin memulai dan memberi contoh bahwa air minum bisa dijadikan ladang sedeqah dengan membagikannya secara Cuma-Cuma untuk masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan pahala sedeqah yang jangka panjang, bisa menduplikasi program mendirikan fasilitas pemurnian air siap minum yang diinisasi Komunitas MTR ini.
Pada tahap awal, fasilitas pemurnian air siap minum gratis MTR akan di duplikasi di Daerah Cipete Jakarta Selatan, Narogong Bekasi, Kramat Sentiong Jakarta Pusat, Cikereteg Ciawi Bogor.
Masyarakat Tanpa Riba (MTR) adalah komunitas para pengusaha muslim yang memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat agar mampu menghentikan kebiasaan berutang dan bersama-sama menggerakkan sektor real sebagai bentuk bela negara.
Puluhan ribu anggota MTR yang tersebar di seluruh nusantara terbukti telah berhasil keluar dari belitan utang riba yang biasanya menjadi sumber modal usaha. Ribuan testimoni keberhasilan warga MTR bisa dilihat di channel youtube masyarakattanpariba.
Bagi Anda yang saat ini masih pusing dengan problem utang, segera hubungi Komunitas MTR terdekat di kota anda. Efek pandemic covid-19 sudah mampu kita minimalisir, bagaimana dengan tagihan utang Anda? Apa sudah ada solusinya?
***o0o***