(Painews.id) — Provinsi Kepri ( Kepulauan Riau ) adalah provinsi yang ke 32 di wilayah Republik Indonesia,provinsi Kepri adalah hasil dari pemekaran provinsi Riau,yang mana sebelumnya diketahui kepulauan riau ini tergabung dengan provinsi Riau, Kepulauan Riau yang akhirnya memutuskan untuk memisahkan diri dengan membentuk Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR).
Perjuangan BP3KR akhirnya membuahkan hasil dengan pemekaran provinsi Kepulauan Riau dari provinsi Riau pada tanggal 24 September 2002 lalu dengan ibukota Provinsi Tanjung Pinang dengan seorang Gubernur Pertama bernama Ismet Abdulah masa jabatan dari 19 agustus 2005 - 19 agustus 2010 ia juga mantan dari Ketua Otorita Batam.Kepulauan Riau (disingkat Kepri) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ke 32. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara ,Negara Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di sebelah timur ,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di sebelah selatan , Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat.
Seiring dengan berjalannya waktu Kepri terus berkembang di segala bidang seperti di bidang industri,perumahan,pertanian,perkebunan,perternakan dan lain sebagainya.
Provinsi Kepri yang memiliki Kawasan seluas 251.810,71 km2 ( 96 % laut dan 4 % daratan ), dengan sebaran 2.408 pulau,Akhir akhir ini sedikit merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah terutama di bidang Kenelayanan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua LKPNI ( Lembaga Kelautan Perikanan Nasional Indonesia ) kota Batam, Isparmanto.
Isparmanto juga mengatakan ” Nelayan Kepri adalah salah satu mesin sejarah penghasil aset daerah bahkan nasional terbesar karena kawasan provinsi Kepri itu sendiri yang di dominan oleh lautan yakni 96% adalah laut “ungkap Isparmanto Ketua LK PNI Kota Batam ini, saat di jumpai kantor berita Painews.id dibilangan Batam centre.
“Masih banyak hal yang berpotensi yang belum tergali dengan baik dan sangat memerlukan perhatian pemerintah yang serius pada nelayan nelayan Kepri khususnya Batam ini”Kata Isparmanto seorang laki2 muda energik ini pada Painews.id.di bilangan Batam Centre.
Lebih lanjut Isparmanto juga menjelaskan” dengan luas daerah yang lebih condong ke lautan berarti sumber kehidupan masyarakat setempat tidak menutup kemungkinan yg banyak berpotensi adalah dari laut, Laut adalah tempat nelayan mencari Nafkah,laut adalah sumber kehidupan para nelayan itu sendiri,di samping nelayan adalah sebagai produsen ikan untuk kebutuhan masyarakat Tempatan maupun kebutuhan masyarakat di Luar Batam dan Kepri,Nelayan juga adalah salah satu pendongkrak Devisa negara” jelasnya.
PERTANYAANYA , Kenapa Nelayan jarang di utamakan dalam program apapun, bahkan di saat kampanye pilkada hal ini pun seolah olah nelayan itu tidak ada keberadaannya ” sesal Isparmanto
Padahal nelayan sangat berpotensi dari hal Penunjang Ekonomi dan hal yg lain lain di Kepri ini ataukah hal ini karna kurangnya sosialisasi dari unsur instansi yg terkait kepada masyarakat sehingga tidak diketahui nelayan/masyarakat umum …?? Sambungnya.
Masih dalam pembicaraannya pada Painews.id di bilangan Batam centre kota Batam , laki2 asal Palembang yang sudah malang melintang di dunia Kelautan,Perikanan serta Kenelayanan ini menyampaikan harapannya kepada unsur pemerintah terkait.
“Saya berharap kepada unsur pihak pemerintah terkait agar dapat mengadopsi dan mengkonsumsi hal ini,apa yang semestinya yang harus diterima oleh para nelayan Kepri khususnya Batam agar terwujudnya cita cita bangsa ini seperti yang tertuang di sila ke 5 Pancasila yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ” ujar sosok laki laki muda yang gemar bersosial ini,yang mana saat ini ia juga tercatat di organisasi kemasyarakatan IKBSS ( Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan menjabat sebagai Wakil ketua umum ini sambil menutup ceritanya pada Painews.id di bilangan Batam Centre selasa 29/9/2020 .***Novizul Khoy.