(Painews.id) Jawa Tengah — Musim penghujan di tahun ini sangat luar biasa Ekstrim, untuk itu kita harus lebih waspada dalam beraktifitas, terlebih kita sebagai orang tua harus lebih ekstra ketat dalam pengawasan terhadap anak - anak di kala bermain saat hujan turun. Agar tidak terjadi hal hal seperti yang menimpa keluarga Bapak Trio Warga Dukuh Kaliwadas rt.04 / rw 10 desa Surajaya - Pemalang.
Tepatnya tadi hari Selasa, 11 Januari 2022 bocah 14 tahun atas nama Revaldo tewas tersambar petir saat mancing bersama teman - teman sebayanya dan masyarakat sekitar di danau bekas galian C yang berada di dukuh Gombolamba Desa Surajaya - Pemalang. Di ketahui sebelum kejadian sore tadi turun hujan sekira kurang lebih pukul 15:30wib cukup deras di sertai petir, namun ternyata cuaca ekstrim tersebut tidak di hiraukan oleh korban dan teman2nya, secepat kilat petir dengan suara keras menyambar korban di kala sedang asik memancing hingga mengakibatkan korban tewas terkena sambaran petir.
Menurut keterangan saudara W masyarakat yang mengetahui kejadian itu. Sebagian masyarakat yang ada di lokasi mencoba ada yang mendekat untuk menolong korban, dan sebagian masyarakat berlari ketakutan karna suara petir yang cukup keras lanjut saudara W Menjelaskan kronologi tersebut.
Usai kejadian kami awak media coba menanyakan lewat Chat WhatsApp kepada kepala desa setempat tentang kejadian tersebut dan bahkan Bapak Wasno kepala desa Surajaya juga ikut Ta’ziah di rumah duka ( Rumah Bapak Trio ayah dari Almarhum ) dan kami juga menanyakan apa benar danau yang di jadikan tempat memancing itu bekas galian C yang tidak di reklamasi dan di tinggalkan oleh si Penambang ? Sang kades ( Bapak Wasno ) membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa memang benar, danau yang dijadikan area memancing itu bekas Galian C milik H. Agus, galian tersebut sudah lama tidak beroperasi lagi sekitar lebih kurang dari tahun 2018 yang lalu dan tidak di reklamasi oleh si Penambang ( H. Agus ) jelasnya.
Dengan adanya kejadian ini masyarakat dan para tokoh masyarakat menyayangkan kepada pengusaha tambang yang tidak bertanggung jawab, tidak mereklamasi bekas galian tersebut sehingga banyak danau atau lubang - lubang bekas galian yang tergenang air dan lubang tersebut sangat dalam sehingga sangat membahayakan warga sekitar terlebih sangat membahayakan anak - anak, lingkungan area desa kami jadi rusak di karenakan penambang tidak bertanggung jawab mereklamasi area bekas galian C tersebut jelas beberapa warga dan tokoh masyarakat yang menyesalkan kejadian ini. Harusnya bila dulu langsung di reklamasi kan tidak akan ada danau2 dan lingkungan desa kami tidak rusak dan tidak membahayakan, dan kejadian ini siapa yang bertanggung jawab karena lingkungan rusak ? tanya warga dan tokoh masyarakat setempat yang tidak mau di sebutkan namanya. Harapan kami tolong pihak - pihak terkait dan kepala desa agar memperhatikan kerusakan lingkungan yang membahayakan warga sekitar, dan di usahakanlah agar bekas galian C tersebut bisa di reklamasi bukanya anggaran dana untuk reklamasi ada, tapi kok ini di biarkan saja tutur salah satu warga dengan nada sedikit kesal. ( Alw )