Warga dan Kepala Desa Semingkir Kecamatan Randudongkal – Pemalang Tersinggung dan Tolak Berdirinya Tower TBG di Wilayahnya

124

(Painews.id) Jawa Tengah — Di karnakan tidak sosialisasi dan tidak memakai prosedur yang benar dan di duga tidak mengantongi ijin, Kades dan warga tersinggung dan tolak keberadaan Tower TBG di wilayah mereka.

Belakangan di ketahui adanya gejolak penolakan warga terhadap proyek tower TBG tersebut tidak sosialisai dengan benar, hanya menyampaikan ke sebagian warga saja, pak kadus dan yang sekarang baru saja di lantikn menjadi kades pun tidak di libatkan dan tidak permisi, untuk itu wajar dong kalo kami tersinggung dan akhirnya menolak Tower itu berdiri di desa kami jelas salah satu warga Mas MR (42th) Perwakilan Warga yang menolak, Kebetulan rumah orang tua saya berada dalam lingkaran radius 52 meter dari titik tower itu ,kok gak di ajak musyawarah boro – boro dapat tali asih jelas MR dengan Nada kesal.

Menurut tim pelaksana proyek tower orang tua saya dan beberapa warga tidak masuk dalam radius rebahan tower setinggi 52 meter itu tapi setelah saya dan warga ramai- ramai ukur secara manual ternyata ada beberapa warga yang masuk dalam radius tersebut tidak di data ya pasti kami tersinggung dan marah, jangan senaknya saja dong tutur MR.

Kemudian kami menanyakan tentang legalitas atau ijin kegiatan pembangunan tower, ternyata mereka Pihak TBG mengklaim sudah pegang ijin prinsip , bagaimanapun itu menurut kami tidak benar karna urusan dengan warga saja belum selesai kok sudah main bangun dan berdirikan tower seenaknya saja . Kemudian kami awak media bareng dengan rekan rekan LSM dan Ormas meminta klarifikasi kepada Kepala Desa Semingkir (Imam Purkendi ), Kamipun berhasil menemui kepala desa di kantor pemdes Beliau ( kepala desa ) membenarkan adanya kisruh gejolak warga yang merasa tersinggung ,marah dan menolak adanya Tower TBG di desa kami, Karna mereka pihak Pelaksana TBG asal bangun tanpa sosialisasi yang benar, dan tidak melalui prosedur yang benar jelas Purkendi sapaan kades desa Semingkir.

Saya sendiripun sangat tersinggung padahal saya sebelum di lantik menjadi kepala desa, saya itu kepala dusun di mana proyek Tower TBG itu akan di bangun tapi kok saya tidak pernah di beritahu atau di libatkan dalam sosialisasi, dan bahkan sebulan lalu kurang lebih saya kemudian di lantik menjadi Kepala Des ( Semingkir ) itupun tidak ada satupun orang pelaksana atau perwakilan dari pihak tower yang datang ijin atau sekedar silatuhami ke kantor desa , padahal kami kan yang punya wilayah dan nantinya kamipun termasuk bagian dalam proses perijinan untuk Proyek Tower TBG itu , Maka dari itu atas sikap dari Pelaksana yang tidak menganggap kami atas dasar itu saya dan warga sangat tersinggung jelasnya.

Saya tegaskan bahwa kami masyarakat desa Semingkir tidak akan mempersulit tapi diam kami jangan di manfaatkan oleh mereka yang hanya mencari keuntungan pribadi dan perusahaanya saja yang di pikirkan , tanpa memikirkan efek, dampak dan perasaan kami, mereka hanya asal cari untung tanpa pake aturan yang benar, tidak sosialisasi dengan benar, dan tidak ikuti prosedur yang benar , Wajar bila masyarakat desa Semingkir tersinggung dan marah kemudian menolak Tower TBG berdiri di wilayah desa kami pungkasnya.

Untuk mengklarifikari pernyataan warga dan kepala desa , kami mencoba menemui Pelaksana Proyek Tower TBG atau yang mewakili namun mereka saat itu tidak ada di lokas area proyek Tower yang di maksud. (Alw/Nur)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini