SD-IT Raudhah Terapkan Protokol Covid di Sekolah Tersebut

62

(Painews.id)Agam —Pada masa pandemi covid-19 dalam tahap new normal ini, SD-IT Raudhah dari Pantauan (Painews.id) kamis (16/7), protokol kesehatan yang disediakan sekolah itu antara lain wastafel, thermo gun, hand sanitizer, sabun cair, alat penyemprotan, face shield dan masker. Peralatan protokol kesehatan ini berada tidak jauh dari pintu masuk kelas. Kecuali masker dan face shield yang langsung dipakai guru dan karyawan sekolah.

Jumlah peralatan protokol kesehatan tersebut beraneka ragam di sekolah. Ada yang jumlahnya dua unit seperti tempat cuci tangan, alat ukur suhu dan lain sebagainya.
Penyediaan protokol kesehatan ini, dalam rangka mencegah penyebaran virus corona di sekolah, sehingga PBM bisa berjalan aman.

Guru SD-IT Raudhah , Faisal Gani mengatakan, di sekolah tersebut, peralatan protokol kesehatannya sudah lengkap tersedia. Baik itu bagi gurunya maupun untuk siswa sebelum masuk ruangan kelas.

“Bangku dan meja siswa dibuat berjarak antara kanan dan kirinya 1,5 meter dengan jumlahnya setengah dari daya tampung satu lokal,” ujar Gani

Untuk saat ini terangnya, sekolah sedang melaksanakan sosialisasi belajar daring pada anak dan didampingi wali murid. “Kita membagi jumlah anak dan wali murid yang datang ke sekolah. Ini diharapkan tidak terjadi penularan Covid-19,” paparnya.

Terpisah, Kepala SD-IT Raudhah , Herman Joni mengatakan, pihaknya juga telah menyediakan protokol kesehatan di sekolahnya, meskipun saat ini proses belajar tatap muka ditiadakan.

“Alhamdulillah protokol kesehatan kita cukup. Kita juga minta kesadaran wali murid dalam mematuhi dan menjalankannya. Ini demi keamanan dan menghindari penyebaran virus corona,” tandasnya.

Sementara itu, ketua Fraksi PBB HANURA BERKARYA DPRD Kabupaten Agam , Noveri Edios mengapresiasi langkah sekolah-sekolah dalam menyediakan protokol kesehatan. Menurutnya, hal itu memang harus diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah. “Kita berharap sekolah lainnya juga menyediakan protokol kesehatan,” ujar politisi PBB ini .

Kemudian, Noveri Edios mengharapkan kepatuhan orang tua, siswa, guru dan karyawan sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan ini. “Jangan anak disuruh pakai masker, malah gurunya tidak,” tegasnya.

Ia menambahkan, meskipun pembelajaran masih secara online, Dinas Pendidikan Kabupaten Agam sudah menyiapkan sarana prasarana pembelajaran tatap muka. Dengan metode belajar empat jam di sekolah dengan satu shiftnya diikuti 50 persen peserta didik.

“Dengan metode empat jam belajar, satu shift 50 persen dari jumlah belajar. Kemudian, waktu belajarnya hanya dua jam, tiga hari dalam seminggu untuk SMP dan SD,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk PAUD disiapkan skema pelajaran tatap muka dua kali dalam seminggu. “Ini sudah disiapkan cuma kita tidak berada pada zona yang ditetapkan sesuai arahannya,” tandasnya.(**)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini