PDP RSAM Bukit Tinggi Yang Berasal Dari Koto Baru , Baso Dinyatakan Positif Covid-19

49

(Painews.id) Agam — PDP RSAM Bukit tinggi inisial “AG” ditetapkan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab-nya di Labor Unand Padang. “AG” merupakan warga Nagari Koto Baru Kecamatan Baso yang dirujuk oleh Puskesmas Baso ke RSAM Bukittingi . Pemeriksaan swab-nya yang dikirim , tadi malam tanggal 03 Mei 2020 keluar hasilnya dan dinyatakan positif Covid-19.

Bupati Agam Dr. H. Indra Catri langsung memimpin pertemuan dan mengarahkan agar GTP2 Covid-19 Agam segera menelusuri serta men-tracking keberadaan dan riwayat perjalanan “AG” sebelumnya.

Tracking cepat dilaksanakan terlebih dahulu terhadap orang-orang yang langsung berinteraksi dengan beliau. Hasilnya, pada level I diperoleh data awal dan dapat dibagi dalam dua kategori. pertama: 4 orang anak, 3 orang cucu, dan satu orang menantu. Kedua: satu orang bidan, dan beberapa orang petugas PKM pada Pusksmas Baso.

Indra Catri meminta Ketua GTP2 Covid-19 Agam agar semua yang terjaring dalam level I ini langsung diambil swab-nya dan diperiksa di Labor .

Informasi yang diperoleh, “AG” sehari-hari bekerja membuat peralatan memancing, khususnya membuat pengapung pancing. Menurut Wali Nagari Koto Baru, Erman Samro kepada Ketua GTP2 Covid-19 Agam.

“Biasanya beliau membeli bahan dasar dan mengantar hasil produksinya ke Pasar Aur Kuning, di Bukittinggi,” Tukas Erman Samro. Jelas Samro

Menurut Erman Samro, tanggal 21 April 2020 “AG” pergi ke Padang tepatnya ke Pasar Raya bersama menantunya mengantar pengapung pancing hasil produksinya. Selang beberapa hari kemudian beliau kembali berbelanja bahan ke Pasar Aur Kuning Bukittinggi.

Bupati Agam sangat mencemaskan pergerakan bapak “AG” terkesan tidak mengindahkan ketentuan untuk berdiam di rumah dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Apalagi kemudian juga diketahui bahwa pada hari Jumat tanggal 24 April 2020 tepatnya pada 1 Ramadhan 1441 H, beliau juga ikut Shalat Jumat di Mesjid Muchlisin Surau Labuah Panampuang Kecamatan Ampek Angkek.

Sorenya beliau mengeluhkan kurang enak badan. Hari Sabtu (25 April) besoknya yang bersangkutan dibawa berobat ke salah seorang Bidan di Kecamatan Kamang Magek. Setelah itu, beberapa kali datang berobat lanjutan ke Puskesmas Baso. Terakhir tanggal 30 April 2020, dan langsung dirujuk oleh Puskesmas Baso ke RSAM Bukittinggi.

Ketika ditanya adakah hubungan kasus “AG” dan “J” yang kemarin juga terungkap di Padang Tarok (Baso), Indra Catri menjawab “sebegitu jauh belum dapat dibuktikan, sepertinya sangat berbeda, “AG” berkemungkinan menjemput virus corona ke luar Agam lalu menularkan di Agam. Sementara “J” mengatarkannya ke Agam dan bisa jadi menyebarkannya. Kita tentunya sangat prihatin dan berharap semoga penyebarannya belum begitu meluas. Tracking masih dalam proses jadi kita belum bisa mengambil kesimpulan dan tindakan lebih jauh,” Ujar Indra Catri.

Bupati Agam bersama Forkopimda terus mengingatkan kepada masyarakat, pengurus pasar serta pengurus masjid bahwa saat ini tidak waktunya lagi untuk berdebat tentang protokol penanganan Covid-19 ini baik untuk aktivitas di mesjid/surau, pasar, dan tempat keramaian lainnya.

“Mari kita mematuhi imbauan/maklumat Ulama dan Umara demi kebaikan bersama. Dapat dibayangkan apabila ODP level I yang di-swab hari ini terdapat beberapa orang yang positif, maka kita akan bekerja keras untuk melanjukan tracking lanjutan sampai pada posisi yang dianggap aman,” Tegas Indra Catri.

Kepada para Wali Nagari dan Camat, Indra Catri mengingatkan agar lebih tegas lagi dalam melaksanakan penanganan Covid-19, sesuai dengn protokol yang telah ditentukan dan selalu berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam.

“Mari kita perkuat lagi benteng di nagari masing-masing mengadang Covid-19 ini “tukasnya mengakhiri pembicaraan dengan Media. ( ( Bj.Rahmat)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini