Kalapas II B. Lubuk Basung SUROTO Nyatakan Hasil Visum Korban Murni Gantung Diri

34

(Painews.id) Sumatera Barat — Waktu jumpa Pers dengan beberapa Wartawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama ( SEKBER) secara khusus menemui kembali Ka Lapas Kelas II Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatra Barat,

Kedatangan para kuli tinta tersebut dalam rangka terkait atas meninggalnya seorang Narapidana kasus narkoba didalam sel tahanan Lubuk Basung.

Pada saat dikonfirmasi dalam pertemuan tersebut, Ka Lapas, Suroto menerangkan bahwa Narapidana kasus narkoba yang meninggal bernana Syahrial ( 34 ) alias Poron sesuai dengan hasil Visum RSUD Lubuk Basung, memang murni bunuh diri sendiri dengan melilitkan tali plastik yang ada ditangannya keleher yang bersangkutan.

” Syahrrial alias Poron yang lari dari Lapas sejak Bulan Agustus 2021 terkait kasus narkoba akhirnya kembali ditangkap oleh Polres Agam.Dan sebelum diserahkan ke Lapas, Syahrial alias Poron dibawa ke RSUD untuk di Visum dan kemudian Minggu malam diserahkan ke Lapas untuk diisolasi mandiri. Namun Sebelum dimasukan ke ruang tahanan, Syahrial sudah banyak memgalami luka memar pada tubuhnya karena diakimi masya waktu penangkapan,
Dan pada pagi hari Senin 10/1/2022 ketika di cek oleh penjaga pengamanan Lapas ternyata Syahrial telah meningggal,”dengan melilitkan lehernya dengan tali pengikat tangan tangannya, ungkap Suroto ketika memberikan keterangan pada Wartawan.

Kembali dilanjutkan oleh Suroto bahwa kejadian atas kematian Syahrial kasus narkoba yang melarikan diri dari Lapas Lubuk Basung memang begitu adanya dan tidak ada unsur lainnya.

Dan masyarakat diharapkan jangan terpancing isu- isu yang tidak benar. Karena kami selama ini selalu menjaga ketertipan dan keamanan bersama anggota Lapas dan telah bekerja maksimal dengan segala upaya agar para narapidana aman dan nyaman didalam Lapas.

Hingga saat kini tercatat 295 Narapidana penghuni Lapas,Padang Langsano,Lubuk Basung dengan 35 kamar dan 3 Blok. Sedangkan untuk kebutuhan menu makanannya tetap menjadi perhatian walau dicukup2pi setiap harinya untuk satu orang tahanan hanya Rp. 20.000,-
Mudah2an untuk kedepannya ada peningkatan anggaran untuk menu.
Karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Ka Lapas, Surota menjelaskan bahwa bagi Narapidana dibekali dengan berbagai keahlian, seperti montir mobil/motor, dan cara bertani dan kerajinan lainnya, dimana keahlian yang dimilikinya Setelah bebas nanti bisa membuka usaha sendiri ungkapnya.(Bj.Rahmat).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini